
*2 Warga di Sentani, 18 ABK Thailand di Merauke
JAYAPURA-Lagi-lagi minuman keras (Miras) membunuh warga. Diduga akibat mengkonsumsi minuman keras oplosan, 20 orang dilaporkan meregang nyawanya dalam waktu yang hampir bersamaan. Keduapuluh korban ini, dua diantaranya warga di Sentani, Kabupaten Jayapura, sedangkan 18 orang lainnya ABK di Merauke.
Dua warga Alang Alang Lima, Kampung Yokiwa, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura itu meregang nyawa, Selasa (28/7).
Kedua korban adalah Yakob Wokum (36) seorang Petani dan Gerson Telenggen (21) seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Jayapura.
Dari data yang dihimpun Cenderawasih Pos, kedua warga ini diduga tewas
karena mengkonsumsi miras jenis alkohol yang dioplos sendiri, bersama 3
orang temannya, bernama Yalilu Enembe, Welu Enembe dan Enggemen Enembe di Yoka, sehari sebelumnya.
Senin (28/7) pagi hari, kedua korban bersama dengan 3 orang temannya
tersebut, diduga melakukan pesta miras oplosan yang diduga dibelinya dari wilayah Abepura.
Diperkirakan mereka mengkonsumsi miras ini, hingga sore hari pukul 16.00 Wit, lalu mereka pulang ke rumah masing-masing di Alang Alang Lima, Kampung Yokiwa, Sentani Timur.
Namun, kedua korban setelah sampai di rumah, tiba-tiba mengalami kesakitan yang luar biasa di bagian perutnya dan sempat kejang-kejang, hingga keesokan harinya tewas. Diketahui, Yakob Wokum tewas Selasa (29/7) pukul 05.30 Wit, dan tidak berapa lama, menyusul Gerson Telenggen yang juga meregang nyawa sekitar pukul 07.30 Wit. Sedangkan, ketiga rekan korban dalam keadaan selamat.
Mendapat laporan warga yang meninggal akibat mengkonsumsi miras itu, aparat kepolisian dari Polsek Sentani Timur yang dipimpin Kapolsek Sentani Timur, IPTU Muh. Mukabsi langsung meluncur ke TKP dan membawa korban ke RSUD DOk II Jayapura untuk dilakukan otopsi.
Dari pantauan Cenderawasih Pos, beberapa warga Alang Alang Lima dan kerabat dari Yakob Wokum turut mengantar dan menunggu di Kamar Mayat RSUD Dok II Jayapura.
Kapolsek Sentani Timur Iptu Muh Mukabsi mengatakan, kedua korban diduga over dosis akibat menenggak minuman keras oplosan. "Jadi, tidak ada tanda-tanda kekerasan, yang jelas dugaan kami karena mengkonsumsi miras oplosan alias tidak memenuhi standar kesehatan tersebut," ujarnya.
Dalam kasus ini, jelas Kapolsek Muh Mukabsi, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan telah memintai keterangan terhadap salah seorang teman korban yang bersama-sama menenggak minuman keras oplosan.
"Kami masih melakukan penyelidikan siapa penjual miras oplosan ini,
jika memang telah kami tangkap tentu akan kami jerat dengan UU Kesehatan
dengan ancaman hukuman penjara maksimal selama 10 tahun penjara," tandasnya.
Sementara itu, seorang gembala warga Alang Alang Lima, Banis Waliyu
mengaku sangat prehatin dengan kematian warganya yang diduga menenggak
miras jenis oplosan tersebut.
Untuk mencegah kejadian serupa, pihaknya meminta aparat kepolisian dan
pemerintah daerah melarang penjualan alkohol secara bebas.
ABK yang Tewas Jadi 18 Orang ////
Sementara dari Merauke dilaporkan, pesta miras oplosan yang dilakukan para ABK asal Thailand di atas kapal di Merauke telah menelan korban cukup banyak. Pasalnya, hingga Rabu (30/7) kemarin, terhitung 18 orang tewas dengan rincian ABK asal Thailand 16 orang, ABK asal Kamboja 1 orang dan penduduk Merauke 1 orang (bukan ABK, red). Lihat data.
Data yang diperoleh Cenderawasih Pos dari RSUD Merauke Rabu (30/7) kemarin menyebutkan, total korban Miras Oplosan yang masuk RSUD Merauke sejak Senin (28/7) sampai Rabu mencapai 122 orang. Dari jumlah tersebut 12 diantaranya meninggal dunia di RSUD Merauke (6 lainnya meninggal di atas kapal,red), 94 lainnya dipulangkan setelah menjalani perawatan, sementara 16 lainnya masih dirawat karena kondisinya dianggap belum stabil.
Para korban itu berasal dari 6 kapal yang akan dioperasikan oleh PT Bahtera Buana Mandiri diantaranya KM Mega Jaya 01, KM Mega Jaya 02, KM Cisadane 08 dan KM Cimandiri 09. ''Ya meski ini bukan suatu wabah, tapi melihat kejadian dan jumlah korban bisa dikatakan Kejadian Luar Biasa (KLB),'' kata Kadinkes Kabupaten Merauke drg Josef Rinta Riatmaka, M. Kes saat dihubungi, kemarin.
Banyaknya korban yang meninggal di rumah sakit itu dikarekan saat dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan drop. "Tapi ada juga yang kelihatan baik-baik masih bicara, namun tiba-tiba drop dan meninggal. Juga ada yang sementara kita pasang inpus tapi kaget begini sudah meninggal,'' ungkap Direktur RSUD Merauke dr Petrus Tjia saat ditemui disela-sela kesibukannya menangani para pasien korban Miras tersebut.
Pihak rumah sakit tampaknya telah memberikan yang terbaik dalam menangani para korban miras tersebut, meskipun ada yang nyawanya tidak terselamatkan setelah dilakukan upaya pertolongan. Bahkan, sejak para korban tersebut mulai masuk ke RSUD Merauke terhitung Senin (28/7) tampak para petugas baik dokter, mantri dan suster sibuk melayani pasien dan memberikan pertolongan. Ruangan UGD yang ada seakan tak mampu menampung pasien korban Miras itu. sebagian terpaksa dirawat di bagian lorong UGD, sebagian di ruang pertemuan, dan lainnya di ruangan II dan III. Sementara yang terlihat sangat parah langsung dimasukan ke dalam ruangan ICU.
Tercatat, dari 5 korban yang masuk ICU semuanya meninggal dunia.. Sementara pada ruangan II dan III dari 35 korban yang dirawat 5 diantaranya meninggal dunia. Sedangkan 20 korban yang dirawat di ruang UGD, 1 diantaranya meninggal dunia. Sementara 22 yang dirawat di ruang pertemuan semuanya dinyatakan dapat tertangani.
Pihak rumah sakit sendiri belum memastikan penyebab kematian para korban itu karena sample sementara dikirim ke Makassar untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Namun menurut Petrus Tjia, kemungkinan besar karena para korban itu mengoplos Miras yang berkadar tinggi dengan miras yang lain. ''Ada yang kalau dicampur tidak boleh diminum karena berbahaya dan bisa mematikan,'' katanya. Kemungkinan lain, lanjutnya, para korban tersebut melakukan pencampuran dengan spritus. Hal itu, lanjut Petrus Tjia, dilihat dari gejala kebutaaan dari para korban yang meninggal. ''Dari yang meninggal itu kalau dia selamat pasti buta karena syarat sudah rusak. Dan itu kemungkinan ada campuran speritus. Tapi jelasnya akan diketahui lewat pemeriksaan laboratorium,'' jelasnya.
Diketahui, dari 122 yang masuk rumah sakit itu, 3 diantaranya tercatat sebagai warga Negara Indonesia. Mereka bukan tercatat sebagai ABK namun ikut minum saat mengantar para korban ABK itu ke atas kapal yang sedang berlabuh di Muara Kali Maro. Salah satunya adalah Johanes Gebze. Dia menuturkan, saat naik ke atas kapal, para ABK kapal itu duduk membuat lingkaran-lingkaran kecil sambil minum miras. ''Saya dikasih sedikit. Setelah minum saya pindah lagi ke lingkaran lainnya,'' katanya.
Sementara itu, keterangan yang diperoleh Koran ini menyebutkan selain Miras Sopi itu, mereka juga melakukan oplosan (pencampuran,red) dengan miras asal Thailand sejenis Sopi, Robhinson, Bir dan beberapa jenis minuman keras lainnya. Para korban ABK ini mulai pesta Miras selama satu hari penuh sejak Sabtu (26/7) yang dilanjutkan pada malam harinya.
Sementara itu, mereka yang tewas itu seluruhnya telah dikuburkan di Pekuburan Umum Yobar Merauke tepatnya pada lokasi Pekuburan Kristen. Masing-masing dimasukan dalam liang yang berbeda dengan patok dari kayu diatas kuburan itu untuk menandai dengan nama sesuai namanya masing-masing. Tercatat 6 ABK diantaranya diautopsi sedangkan lainnya tidak diautopsi karena kematiannya sama. Outopsi hanya dilakukan bagi 6 korban tewas tersebut karena ditemukan hal yang sama yakni dehidrasi (kekurangan cairan,red) dan ada kadar methanol yang tinggi di dalam tubuhnya. ''Umumnya dehidrasi dan ada kadar methanol (alkohol,red) yang tinggi di dalam tubuh,'' kata Kapolres Merauke AKBP DRs I Made Djuliadi, SH didampingi Kasat Reskrim Iptu Fahrurozi, Selasa (29/7).
Menurut keterangan yang diperoleh dari pihak perusahaan, para korban tersebut dikuburkan sambil dilakukan pemberitahuan kepada keluarganya masing-masing. '
"Nantinya akan digali lagi. Setelah kita dibakar sesuai tata cara agamanya. Nah abunya itu yang nanti dibawa untuk selanjutnya dimakamkan di sana,'' kata salah salah dari pihak perusahaan yang namanya tidak mau disebutkan. (bat/ulo)
Daftar nama yang meninggal
1. Mr Samphao Srinuanram
2. Mr Nuklae Buksum
3. Mr Surachae Saniwong
4. Mr Thawin Muaisaming
5. Mr Bonma Chunram
6. Mr Chan (Vichan Monthadong)
7. Mr Chan Pradaphub
8. Mr Buchan Subseu
9. Mr Khamet Tanabodi (Warga Negara Kamboja)
10. Mr Udom Siriwet
11. Mr Byanma Silitat
12. Mr Sukra Chai
13. Mr Nobpharut Munat
14. Mr Sytchai Thomlo
15. Yanako Dendet
16. Ricardo Udin
17. Chon Sirimane
18. Rafael (WNI, Merauke)



